Powered By Blogger

Rabu, 10 November 2010

PKM GT

PERBANDINGAN PANCING CUMI-CUMI DENGAN ALAT TANGKAP SERO
1. LATAR BELAKANG
Pancing cumi-cumi adalah pancing yang mempunyai bentuk atau kontruksi yang khusus yang berlainan dengan bentuk-bentuk pancing lainnya. Bentuk pancing cumi-cumi ini seperti cakar keliling dan bertingkat-tingkat. Pada bagian atas pancing dan demikian juga di bagian bawahnya di beri lubang (mata) yang gunanya untuk mengikatkan tali pancing. Pancing cumi-cumi ini diikat secara berantai dalam satu utas tali yang di hubungkan melalui lubang bagian atas dan bawah pancing. Jadi tidak membuat cabang-cabang seperti pada pancing tangan. Dengan demikian maka pada satu utas tali akan terdapat atau dipasang kadang-kadang sampai berpuluh-puluh pancing. Pancing cumi-cumi ini biasanya digulung pada suatu gelokatau gulungan yang di pasang pada pinggir lambung kapal dan di depannya di beri kawat anyaman yang di beri bingkai dari besi atau pipa dan berada pada bagian sisi luar kapal yang berfungsi sebagai penampung atau penadah cumi-cumi bila ada yang terlepas dari pancing. Pada tepi bingkai anyaman kawat bagian luar diberi roda atau gelok yang fungsinya sebagi alur jalannya pancing baik pada waktu menurunkan maupun pada waktu menarik ke atas kapal sehingga pancing tidak tersangkut-sangkut.
Sedangkan bagang/sero yaitu bangunan yang terdapat di perairan pantai dangkal. bangunan ini tarbuat dari batang batang bambu yang di gunakan sebagai tempat memikat ikan atau cumi cumi yang akan di tangkap dengan bantuan cahaya. Alat yang di gunakan adalah jaring yang di letakan di bawah bangunan ada juga bagang yang bisa berpindah pindah karna tidak tertancap pada dasar laut bagang ini di rancang berdasarkan bentuk perahu dan lampunya bertenaga listrik sampai beberapa ribu watt.

2.PERUMUSAN MASALAH

Alat tangkap pancing yang di gunakan untuk menangkap cumi-cumi belum banyak di gunakan oleh nelayan Indonesia.Tetapi mengingat cumi-cumi mempunyai kandungan protein yang tinggi dan termasuk binatang air yang ekonomis penting atau jenis binatang air yang komersial. Maka penangkapan cumi-cumi dengan alat tangkap pancing perlu lebih di kembangkan di Indonesia. Karena dengan berkembangnya usaha penangkapan cumi-cumi dengan alat tangkap pancing secara modern,membuktikan usaha ini mempunyai efesiensi yang tinggi.Selain itu dengan menangkap cumi-cumi dengan alat ini dapat menanggulangi berbagai permasalahan nasional di bidang pertanian antara lain meningkatkan pendapatan nelayan dan petani ikan, menciptakan lapangan kerja produktif, meningkatkan devisa non migas dan menjamin tersediannya bahan pangan protein hewani
Lain halnya bagang atau sero cumi cumi ini lebih banyak di gunakan pada nelayan nelayan tradisional dan hasilnya cukup memuaskan bagi nelayan nelyan ketika pada musim bara (barat) karna cumi cumi ini terjadi penghasilan yang sangat memuaskan hanya pada saat musiman.

Penyebaran cumi-cumi hampir di seluruh laut di dunia ini , mulai dari pantai sampai laut lepas dan mulai permukaan sampai kedalaman beberapa ribu meter bahwa cumi-cumi yang aktif banyak di temukan di laut terbuka(the open sea).Spesies loligo spp. Termasuk cumi-cumi neritic (neritic squids). Yaitu hidup di daerah parairan di atas continental shelf.Cumi-cumi neritic mempunyai ciri-ciri yaitu melakukan pergerakan di urnal. Selain itu cumi-cumi juga melakukan migrasi musiman untuk mencari makanan dan bertelur

PERMASALAHAN PADA PANCING CUMI CUMI
1. Kurangnya pengenalan alat kepada nelayan
2. Kurangnya pengembangan terhadap alat tersebut
3. Kurangnya dana bagi pengembangan alat tersebut
4. Kurangnya keterampilan bagi penggunaan alat tersebut
PEMECAHAN MASALAH PADA PANCING CUMI CUMI
1. pentingnya di memberikan\pendidikan kepada nelayan dari pihak pemerintah tentang perikanan serta alat tangkap yang modern seperti pencing cumi cumi
2. perlu di kembangkannya alat tangkap tersebutsampai ke berbagai pelosok wilayah pedalaman
3. perlu di buatnya lembaga lembaga perikanan untuk masyarakat nelayan dan dan di mudahkannya credit untuk dana nelayan terhadap alat tangkap tersebut
4. selain dibuatnya lembaga perikenan nelyan perlu juga adanya bimbingan dari pemerintah dengan di adakanya pelatihan pelatihan terhadap nelayan

PERMASALAHAN PADA SERO/BAGANG TETAP
1. Seringkali bagang atau sero sero hilang dan hancur akibat diterpa gelombang dan angin kencang, sero dan bagang milik nelayan yang dipasang di lepas pantai itu hancur berantakan.
2. kurangnya dana bagi para nelayan untuk membuat sero/bagang ketika musim paceklik
3. jaring sero/bagang sering kali robek karna terlalu lama berada dalam air laut yang mengakibatkan hasil tangkapan cumi cuminya tidak maksimal

PEMECAHAN MASALAH PADA SERO/BAGANG TETAP
1. Ketika terjadi badai dan gelombang besar sero/bagang herus di cabut terlebih dahulu supaya tidak hilang namun membutuhkan biaya yang cukup besar.
2. Perlu diadakannya peminjam modal untuk nelyan terhadap pemerintah
3. Perlu di gantinya jarring yang sudah robek dengan jarring yang baru dengan adanya peminjaman dari pemerintah untuk mesyarakat nelayan

3.TUJUAN

Mengenalkan masyarakat nelayan dengan pancing cumi cumi sebab pancing cumi cumi lebih efektif dan efesien dibandingakn dengan sero atau bagang karna bagang sering kali hilang akibat diterpa gelombang dan angin kencang, sero dan bagang milik nelayan yang dipasang di lepas pantai itu hancur berantakan.bagang sering kali hilang terbawa gelombang ombak laut ketika terjadi musim barat.
penangkapan cumi-cumi dengan alat tangkap pancing perlu lebih di kembangkan di Indonesia. Karena dengan berkembangnya usaha penangkapan cumi-cumi dengan alat tangkap pancing secara modern,membuktikan usaha ini mempunyai efesiensi yang tinggi.Selain itu dengan menangkap cumi-cumi dengan alat ini dapat menanggulangi berbagai permasalahan nasional di bidang pertanian antara lain meningkatkan pendapatan nelayan dan petani ikan, menciptakan lapangan kerja produktif, meningkatkan devisa non migas dan menjamin tersediannya bahan pangan protein hewani

4.HASIL YANG DI HARAPKAN

Keberhasilan penangkapan dengan alat tangkap jigger atau pancing cumi yang dipengaruhi oleh factor intensitas cahaya dimana dengan penggunaan jumlah petromaks yang semakin banyak akan meningkatkan intensitas cahaya. Dengan besarnya intensitas cahaya tersebut akan mampu menambah radius daerah phototaksis, sehingga kemampuan mengumpulkan cumi-cumi semakin bertambah. Selain itu warna mata pancing juga memerlukan intersitas cahaya yang cukup, agar warana mata pancing nampak / terlihatoleh cumi-cumi. Karena tertangkapnya cumi-cumi disebabkan oleh metode optical bait, maka warna mata pancing harus memiliki sifat-sifat : Kenampakan yang jelas, kekontrasan, menyerupai mangsa dan terdapat gerakan – gerakan kecil. . gerakan –gerakan kecil padaalat tangkap jigger dihasilkan oleh penggulung (Reel) yang berbentuk elips, karena mampu menghasilkan “ jigging motion”, yaitu gerakan tersendat-sendat dari mata pancing yang diharapkan akan diasosiasikan sebagai mangsa cumi-cumi yang bergerak disuatu lapisan perairan



5.KEGUNAAN

Alat tangkap pancing ini di gunakan untuk menangkap cumi-cumi, mengingat cumi-cumi mempunyai kandungan protein yang tinggi dan termasuk binatang air yang ekonomis penting atau jenis binatang air yang komersial. Selain itu cumi-cumi lebih sulit di tangkap dengan bagang atau sero di laut, dibandingkan dengan beberapa ikan. Hal ini di sebabkan oleh kemampuan gerak yang cepat ke segala arah. Di dalam perairan pancing tersebut ke atas melewati gerombolan cumi-cumi yang berada di sekitar pancing akan terkait


6.TINJAUAN PUSTAKA

Benyami, M, 1976. Fishing With Light> Fishing News (books) Ltd. England.
Hamabe, M, C. Hamura and M. Ogura, 1982. Squid Jigging From Small Boat. The Food and Agriculture Organization of United Nations. Fishing News (books) Ltd. England.
Hickman, C. P, 1973. Biology of Invertebrates. The C.V. Mosby Company. Saint Louis.
Jameson, J.P, 1979. Southern Australian Squid Fishery Resource, GEAR AND Methods. In Australian Fisheries Volume 38 (4) 1979. Fisheries Division. Departement of Primary Industri. The Australian Government Publishing Service. Canberra.
Judd, D. B, and G. Wyszecki, 1975. Color Business, Science and Industry. Third Edition. John Wiley and Sons Ltd. Canada.
S, Naryo. Sadhori, 1985. Teknik Penangkapan Ikan, Bagian 2. Mutiara Offset. Denpasar.
Wibowo, B. H, 1991. Studi Tentang Pengaruh Jarak dan Warna Mata pancing Jigger Dengan Intensitas Cahaya Yang Berbeda Terhadap Hasil Tangkap Cumi-cumi (Loligo Sp) Diperairan Paciran Kabupaten Lamongan. Universitas Brawijaya. Fakultas Perikanan. Malang.
Wijarni, 1990. Diktat Avertebrata Air. Universitas Brawijaya. Fakultas Perikanan. Malang.


7.METODE PELAKSANAAN

Metode penangkapan dengan alat tangkap pancing (line fishing) adalah dengan menawarkan umpan yang terpasang pada mata pancing dan jika di makan oleh ikan atau hewan air lainnya yang tertarik. Maka mata pancing akan juga termakan. Selanjutnya dengan tali pancing, ikan atu hewan air tersebut akan di angkat dari mata pancing.
Dalam penangkapannya, biasanya pancing cumi-cumi tersebut cukup di ulur demikian saja melalui gelok atu kerekyang berada pada bingkai anyama kawat bagian luar ke dalam parairan yang adagerombolan cumi-cuminya menjulur sampai beberapa puluh pancing.kemudian pancing di gulung kembali ke dalam gelok atau rol penggulung pancing. Didalam perairan pancing tersebut bergerak keataas mealewati gerombolan ciumi-cumi yang berada di sekitar pancing terkait. Cumi-cumi yang sudah terkait pancing akan terangkat keatas dan terus di tarik melewati blok atau kerek di pinggir luar bingkai kawat anyaman kemudian barada da anyaman kawat dan biasanya langsung terjatuh keatas anyaman kawat tersebut dan selanjutnya terus merosot keatas kapal. Pergerakan pancing cumi-cumi waktu di gulung dengan gelok penggulung tidaklah rata, akan teteapi tersendat-sendat yang merupakan sentakan –sentakan kecil. Hal ini dapat terjadi Karena adanya bentuk sudut-sudut yang terjadi dalam pemasangan kayu penghubung pada gelok penggulung,dengan sentakan-sentakan kecil inilah cumi-cumi akan dapat tersangkut pada pancing.

8.JADWAL KEGIATAN

Tahap persiapan ini dilakukan sebelum kapal berangkat untuk mencari gerombolan cumi cumi.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain :
Merangkai alat pancing
es / freon yang digunakan untuk menyimpan cumi cumi hasil tangkapan agar lebih awet
joran / gandar yang telah dirangkai sesuai dengan sejumlah pemancing besreta cadangannya.
Bahan bakar untuk berangkat dan kembali dari Fishing Ground
Bahan Makanan untuk anak buah kapal
Dan alat- alat lain yang dapat membantu kelancaran
HAL – HAL YANG MEMPENGARUHI OPERASI PENANGKAPAN CUMI CUMI
Pada penangkapan cumi cumi dengan menggunakan line fishing ini hasil tangkapan dipengaruhi oleh
1. Kelengkapan alat bantu penangkapan
Apabila alat bantu penangkapan yang diperlukan tidak lengkap dapat menghambat operasi penangkapan, sehingga mempengaruhi hasil tangkapan
2. Waktu Penangkapan
Penangkapan dengan pole and Line ini juga tergantung dari waktu penangkapan. Waktu yang optimal yaitu pukul 20.00 dan 04.00.
3. Faktor politik
Yaitu mengenai kebijakan pemerintah yang menyangkut perikanan dan kelautan
4. Keahlian memancing
Keahlian memancing ini mempengaruhi hasil tangkapan yang diperoleh. Keahlian dibagi 3 yaitu :
Kel 1 : 12-15 ekor / mnt
Kel2 : 7-12 ekor / mnt
Kel 3 0-7 ekor / mnt
DAFTAR PUSTAKA
Arthur Bowber, Nedeelec. 1976.Fisherman’s Manual.England
Kanagawa, Nomura.. Outline of Fishing Gear and Method.International
Fisheries Training Centre. Japan
Kristjhonson, Hilmar.1959. Modern Fishing Of The World. Roma,Italy
Tsudani, Toshito.1983. Illustration of Japanese Fishing Boats. Tokyo,Japan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar